MAKALAH
Metodologi Penelitian, Pendidikan & Pengajaran Matematika
Tentang
PENELITIAN DESKRIPTIF
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata
Kuliah Metodologi
Penelitian, Pendidikan & Pengajaran
Matamatika
Oleh Kelompok 3:
Mery
Pristia Ningrum (2410.063)
Aisyah Nofia (2410.065)
Ira Syafitri (2410.086)
Ermalinda (2410.087)
Khodilla (2410.088)
Dosen Pembimbing :
M. Imamuddin, M. Pd
JURUSAN
TARBIYAH, PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M.
DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2012
KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan makalah Metodolgi Penelitian, Pendidikan, dan Pengajaran
Matematika.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada
Ibu Isnaniah sebagai dosen
pembimbing yang membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.
Dalam pembuatan
makalah ini, sudah tentu terdapat kesalahan dan kekurangan. Seperti kata
pepatah “ Tak ada gading yang tak retak
“, untuk itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini dan makalah yang
akan datang.
Terakhir penulis
berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Bukittinggi, Oktober
2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………... i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang...................................................................................
B.
Batasan
masalah................................................................................
C. Rumusan
masalah.............................................................................
D. Tujuan
penulisalah...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian penelitian deskriptif........................................................
B. Tujuan penelitian deskriptif..............................................................
C. Manfaat/ kegunaan penelitian deskriptif..........................................
D. Beberapa ciri – ciri penelitian deskriptif..........................................
E. Jenis – jenis penelitian deskriptif.....................................................
F. Contoh – contoh penelitian deskriptif..............................................
G. Langkah – langkah penelitian deskriptif..........................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
………………………………………………………..
B. Saran
……………………………………………………………...
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Mengapa Perlu Mempelajari Penelitian? Metode
penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan di mana pengambilan
keputusan harus dilakukan dengan cepat. Keputusan yang diambil akan bersifat
lebih ilmiah jika dilakukan melalui proses penelitian. Ada dua faktor yang
mendorong perhatian dalam pengambilan keputusan yang ilmiah: (1) kebutuhan
manajer akan informasi yang lebih banyak dan lebih baik, (2) tersedianya teknik
dan peralatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan itu.
Bagi mahasiswa saat ini pentingnya
mempelajari penelitian bukan hanya sebagai dasar untuk penulisan skripsi atau
tesis saja, akan tetapi juga untuk pelatihan dalam metode ilmiah serta
penerapannya dalam pengambilan keputusan. Dengan kata lain, mempelajari dan
melakukan penelitian pada saat kuliah merupakan suatu pelatihan bagi mahasiswa
tersebut dalam mengambil keputusan. Dalam kaitannya dengan tugas
penelitian maka jenis penelitian yang dilakukan sebaikinya adalah penelitian
yang memiliki dampak terhadap pengembangan dan peningkatan mutu pembelajaran. Salah
satu jenis penelitian ditinjau dari tingkat eksplanasinya adalah penelitian
deskriptif.
B.
Batasan
Masalah
Adapun yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah mengenai penelitian deskriptif secara umum.
C.
Rumusan
Masalah
Dalam mengungkapkan suatu masalah agar mudah
memecahkannyaa secara sistematis,logis dan kebenarannya dapat dipertanggung
jawabkan,maka terlebih dahulu kita harus membatasai diri pada permasalahan yang
dihadapi atau membuat rumusan masalah.Sehingga tidak menimbulkan
Iterpretasi(perwujudan) lain.Adapun rumusan masalah tersebut adalah:
1. Apa
yang dimaksud dengan penelitian deskriptif ?
2.
Apa tujuan penelitian
deskiptif ?
3.
Apa manfaat/ kegunaan penelitian
deskriptif ?
4.
Apa ciri - ciri
penelitian deskriptif ?
5.
Apa jenis-jenis penelitian deskriptif ?
6.
Contoh-contoh
penelitian deskriptif
7. Langkah-Langkah Pokok Penelitian Deskriptif
D.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Untuk
memenuhi tugas dari dosen pembimbing sabagai tugas terstuktur dalam mata kuliah
metodologi penelitian dan perencanaan pembelajaran matematika
2. Untuk
menguraikan dan menjelaskan kajian tentang penelitian deskriptif secara umum
kepada pembaca.
3. Agar
pembaca dapat mengetahui atau mamahami tentang penelitian deskriptif secara
umum
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Penelitian Deskriptif
Ada beberapa definisi penelitian yang telah
dikemukan oleh beberapa ahli, antara lain:
·
Penelitian adalah
investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu
proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antar fenomena (Kerlinger, 1986:
17-18).
·
Penelitian merupakan
refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau
fenomena alam. Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta atau fenomena
merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau
masalah (Indriantoro & Supomo,1999: 16).
·
Penelitian pada
dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk memperoleh
pengetahuan yang bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari - hari (Indriantoro & Supomo, 1999: 16).
Penelitian deskriptif termasuk dalam bagian
penelitian yang ditinjau dari tingkat eksplanasi.
Penelitian deskriptif adalah
suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran
atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Desain penelitian ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab
permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian deskriptif juga berarti
penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik
individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat. Dengan kata lain, penelitian deskriptif dilakukan untuk
mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini. Penelitian deskriptif merupakan cara
untuk menemukan makna baru, menjelaskan sebuah kondisi keberadaan, menentukan
frekuensi kemunculan sesuatu, dan mengkategorikan informasi. Penelitian deskriptif dilakukan dengan
memusatkan perhatian kepada aspek - aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan atara berbagai variabel.
Penelitian
deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena
lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau
hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung,
akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah
berlangsung.[1]
Furchan
(2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat
penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif
tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji
hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperimen.[2]
Penelitian
deskriptif
yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama seperti penelitian
kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga memerlukan tindakan yang
teliti pada setiap komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau objek yang
diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai contoh, tujuan harus diuraikan secara
jelas, permasalahan yang diteliti signifikan, variabel penelitian dapat diukur,
teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati, dan hubungan atau komparasi
yang tepat perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran objek atau subjek yang
diteliti secara lengkap dan benar.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan
manipulasi variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan
biasanya menyangkut peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini. Dengan
penelitian deskriptif, memungkinkan peneliti untuk menjawab pertanyaan
penelitian yang berkaitan dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga
mencari hubungan komparasi antar variabel.
Keunikan yang ada pada metode
penelitian deskriptif antara lain seperti berikut :
- Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan
wawancara, seringkali memperoleh responden yag sangat sedikit, akibatnya
bias dalam membuat kesimpulan.
- Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi,
terkadang dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai. Untuk
itu diperlukan para observer yang terlatih dalam observasi, dan jika perlu
membuat chek list lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga
peneliti memperoleh data yang diinginkan secara objektif dan reliable.
- Penelitian deskriptif juga membutuhkan permasalahan
yang harus diindentifikasi dan dirumuskan dengan jelas, agar peneliti
tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data ketika di lapangan.
B.
Tujuan
Penelitian Deskiptif
Pada umumnya tujuan utama penelitian deskriptif adalah untuk
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang
diteliti secara tepat. Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini metode penelitian
deskriptif banyak digunakan oleh peneliti karena dua alasan. Pertama, dari
pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan
dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk
mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun
tingkah laku manusia.
Di samping kedua alasan tersebut di
atas, penelitian deskriptif pada umumnya menarik bagi para peneliti muda,
karena bentuknya sangat sederhana dengan mudah dipahami tanpa perlu memerlukan
teknik statiska yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya.
Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih
kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan
sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan individual.Kekhususan penelitia
deskriptif :[3]
a. Bertujuan untuk memecahkan masalah –
masalah aktual yang dihadapi sekarang.
Misalnya, mengumpulkan data – data
penghambat pelaksanaan kurikulum 1974
b.
Bertujuan untuk mengumpulkan data, informasi untuk disusun,
dijelaskan, dan dianalisis. Penelitian ini biasanya tanpa hipotesis. Jika ada
hipotesis biasanya tidak diuji menurut analisis statistik.
C. Manfaat/ Kegunaan Penelitian
Deskriptif
1. Mendeskripsikan
peristiwa atau kondisi populasi saat ini.
2. Menggambarkan
secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara
tepat.
3. Mendapatkan
variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah
laku manusia.
D.
Beberapa
Ciri - Ciri Penelitian Deskriptif
1. Bersifat
mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual. Adakalanya :
Penelitian ini dimaksdukan hanya membuat Deskripsi atau Uraian Suatu Fenomena
semata – mata, tidak untuk mencari hubungan antar variabel, menguji hipotesis,
atau membuat ramalan.
2. Dilakukan
secara Survey ; oleh karena itu Penelitian Deskriptif sering disebut sebagai
Penelitian Survey.
Dalam arti Luas :
Penelitian Deskriptif dapat mencakup seluruh metode penelitian kecuali Penelitian
yang bersifat historis dan eksperimental.
3. Bersifat
mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetail.
4. Mengidentifikasi
masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek yang sedang
berlangsung.
5. Mendeskripsikan
subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang
bersamaan.
E.
Jenis-jenis Penelitian
Deskriptif
Banyak jenis penelitian yang
termasuk sebagai penelitian deskriptif. Setiap ahli penelitian sering dalam
memberikan infomasi tentang pengelompokan jenis penelitian deskriptif,
cenderung sedikit bervariasi. Perbedaan itu biasanya dipengaruhi oleh pandangan
dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para ahli tersebut. Perbedaan
pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila dilihat dari apek bagaimana
proses pengumpulan data dalam penelitian deskriptif dilakukan oleh
peneliti.
Dari aspek bagaimana proses
pengumpulan data dilakukan, macam-macam penelitian deskrptif dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu laporan dari atau self-report, studi perkembangan,
dan studi lanjutan(follow-up study).[4]
1. Penelitian
Laporan Dari (Self-Report research)
Dari kaitannya dengan data yang
dikumpulkan maka penelitian deskriptif mempunyai beberapa macam jenis termasuk
di antaranya penelitian laporan diri dengan menggunakan observasi. Dalam penelitian
self-report, informasi dikumpulkan oleh orang tersebut yang juga
berfungsi sebagai peneliti.
Dalam penelitian self-report ini
penelitian dianjurkan menggunakan teknik observasi secara langsung, yaitu
individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya dalam situasi yang
alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai
dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam penelitian self-report,
peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data,
termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain seperti catatan, kamera,
dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama untuk memaksimalkan ketika
mereka harus menjaring data dari lapangan.
Yang perlu diperhatikan oleh para
peneliti dengan model self-report adalah bahwa dalam menggunakan metode
observasi dalam melakukan wawancara, para peneliti harus dapat menggunakan
secara simultan untuk memperoleh data yang maksimal. Salah satu contoh
penelitian menggunakan self-report dapat dilihat dalam laporan tentang studi
kelembagaan dan sistem pembiayaan usaha kecil dan menengah.
2. Studi Perkembangan (Developmental
Study)
Studi perkembangan atau devlopmental
study banyak dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan atau bidang psikologi
yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran penelitian perkembangan pada
umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara individual maupun dalam
kelompok. Dalam penelitian perkembangan tersebut peneliti tertarik dengan
variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan atau
kedewasaan subjek yang diteliti.
Studi perkembangan biasanya di
lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu tertentu, bertujuan guna
menemukan perkembangan demensi yang terjadi pada seorang respoden. Demensi yang
sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya: intelektual, fisik, emosi,
reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan sosoial anak.
3. Studi Kelanjutan (Follow-up study)
Study kelanjutan dilakukan oleh
peneliti untuk menentukan status responden setelah beberapa periode waktu
tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram pendidikan. Studi kelanjutan ini
di lakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi eksteral, setelah
subjek atau responden menerima program di suatu lembaga pendidikan. Sebagai
contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi tingkat serapan
alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program
pendidikannya. Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal
istilah antara output dan outcome. Out (keluran) berkaitan dengan informasi
hasil akhir setelah suatu program yang diberikan kepada subjek sasaran di
selesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan data yang di ambil dari outcome
(hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan, misalnya program
pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah mereka kembali ke tempat asal
yaitu masyarakat.
Menurut
Furchan (2004:448-465) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif
berdasarkan lingkup atau prosedur penelitian, yaitu;
1. Studi
kasus, yaitu, suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit
sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting
tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian
ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan
untuk membuat hipotesis.
2.
Survei. Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan
data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya.
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan
tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survai sampel) dan
subyeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang
hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan survei
sampel tentang hal-hal yang tidak nyata.
3.
Studi perkembangan. Studi ini merupakan penelitian yang
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat
anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan
usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya
dilakukan dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional.
4.
Studi tindak lanjut, yakni, studi yang menyelidiki
perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau
mengalami kondisi tertentu.
5.
Analisis kecenderungan. Yakni, analisis yang dugunakan
untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan memperhatikan
kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
6.
Studi korelasi. Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang
bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang diteliti.
a.
Studi mengenai peranan suatu metode terhadap
pemahaman konsep yang bertujuan hanya untuk memperoleh gambaran tentang
efektivitas dari metode tersebut.
b.
Penelitian mengenai taraf serap siswa-siswa
Sekolah Menengah.
c.
Studi laporan mengenai hasil nilai tes di suatu
sekolah
G. Langkah-Langkah
Pokok Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif sesuai karakteristiknya
memiliki langkah-langkah tertentu dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah
tersebut adalah sebagai berikut:[6]
1. Perumusan
masalah. Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni
pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari
menggunakan data dari lapangan. Pertanyaan masalah mengandung variabel-variabel
yang menjadi kajian dalam studi ini. Dalam penelitian deskriptif peneliti dapat
menentukan status variabel atau mempelajari hubungan antara variabel.
2. Menentukan
jenis informasi yang diperlukan. Dalam hal ini peneliti perlu menetapkan
informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah
dirumuskan. Apakah informasi kuantitatif ataukah kualitatif. Informasi
kuantitatif berkenaan dengan data atau informasi dalam bentuk bilangan/angka
seperti.
3. Menentukan
prosedur pengumpulan data. Ada dua unsur penelitian yang diperlukan, yakni
instrumen atau alat pengumpul data dan sumber data atau sampel yakni dari mana
informasi itu sebaiknya diperoleh. Dalam penelitian ada sejumlah alat pengumpul
data antara lain tes, wawancara, observasi, kuesioner, sosiometri. Alat-alat tersebut
lazim digunakan dalam penelitian deskriptif. Misalnya untuk memperoleh
informasi mengenai langkah-langkah guru mengajar, alat atau instrumen yang
tepat digunakan adalah observasi atau pengamatan. Cara lain yang mungkin
dipakai adalah wawancara dengan guru mengenai langkah-langkah mengajar. Agar
diperoleh sampel yang jelas, permasalahan penelitian harus dirumuskan sekhusus mungkin
sehingga memberikan arah yang pasti terhadap instrumen dan sumber data.
4. Menentukan
prosedur pengolahan informasi atau data. Data dan informasi yang telah
diperoleh dengan instrumen yang dipilih dan sumber data atau sampel tertentu
masih merupakan informasi atau data kasar. Informasi dan data tersebut perlu
diolah agar dapat dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
5. Menarik
kesimpulan penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, peneliti
menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut
dalam satu kesimpulan yang merangkum permasalahan penelitian secara
keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian
deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena
lainnya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan
yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau
efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Penelitian
deskriptif
yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama seperti penelitian
kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga memerlukan tindakan yang
teliti pada setiap komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau objek yang
diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai contoh, tujuan harus diuraikan secara
jelas, permasalahan yang diteliti signifikan, variabel penelitian dapat diukur,
teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati, dan hubungan atau komparasi
yang tepat perlu dilakukan untuk mendapatkan gambaran objek atau subjek yang
diteliti secara lengkap dan benar.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan
manipulasi variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan
biasanya menyangkut peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini. Dengan
penelitian deskriptif, memungkinkan peneliti untuk menjawab pertanyaan
penelitian yang berkaitan dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga
mencari hubungan komparasi antar variabel.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentu
banyak terdapat kekurangannya, oleh karena itu pemakalah mengharapakan kritik
dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Suryabrata Sumadi, Metodologi Penelitian, PT.Raja
Grafindo Persada, Jakarta: 2004
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta,
Jakarta: 2007
www.google.com: 2012
[5] Sumadi
Suryabrata, Metodologi Penelitian, (PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004),
hal: 75 - 76
Terimakasih infonya sangat lengkap... Kunjungi blog kami juga ya, kami juga ada info tentang Metodologi Penelitian. http://ayo-nambah-ilmu.blogspot.co.id/2016/06/metode-penelitian-campuran-tujuan.html
BalasHapus